Kamis, 17 November 2011

Prospek dan Tantangan Teknologi Pendidikan di Era Globalisasi



Teknologi pendidikan merupakan penerapan prkatis pengetahuan untuk mengerjakn sesuatu yang kita innginkan dalam dunia pendidikan. Dalam perkembanganny, teknologi pendidikan mengalami tantangan di Era globalisasi. Oleh karena itu teknologi pendidikan harus memiliki prospek di era globalisasi. Teknologi pendidikan telah berkembang sebagai suatu disiplin keilmuan yang berdiri sendiri. Hal ini dilandasi oleh dasar yang dijadikan pemahaman secara falsafi, adapun dasar keilmuan itu meliputi:
1.      Ontology, yaitu rumusan tentang gejala pengamatan yang dibatasi pada suatu poliok telaah khusus yang tidak tergarap oleh bidang telaah lain.
2.      Epistemology, yaitu prinsip intelektual untuk memperoleh kebenaran dalam pokok telaah yang ditentukan.
3.      Aksiologi, yaitu nilai-nilai yang menentukan kegunaan dari pokok telaah yang ditentukan, yang mempersoalkan nilai moral atau etika dan nilai seni serta keindahan.
Menurut Ferdinan Brandel, prospek dari teknologi pendidikan adalah sebagai perbaikan proses serta sarana yang memungkinkan suatu genarasi yang menggunakan pengetahuan generasi sebelumnya. Sedangkan menurut AECT (Association for Educational dan Technology) menyebutkan bahwa prospek daripada teknologi pendidikan itu mencakup dua hal yang mendasar, antara lain:
1.      Untuk menganalisis masalah mencari, melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola pe,mecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia.
2.      Membentuk, menjembtani, mengatasi persoalan-persoalan pendidikan.
Masih banyak kerancuan yang menganggap bahwa cirri utama teknologi pendidikan adalah adanya peralatan atau sarana canggih dalam proses pendidikan. Teknologi pendidikan berbeda dengan “teknologi dalam dalam pendidikan”. Teknologi dalam pendidikan menuntut adanya sarana dalam kegiatan lembaga pendiidkan. Sedangkan teknologi pendidikan tidak menuntut adanya sarana tersebut, melainkan menekankan pada adanya proses untuk memperoleh nilai tambah.   Adapun bentuk prospek dan tantangan teknologi pendidikan di era globalisasi, yaitu:



  1. Prospek teknologi Pendiidkan di era globalisasi:
a.       Teknologi pendidikan harus mampu menciptakan knowledge society, yaitu masyarakat yang berkeyakinan bahwa pengetahuan dan keerampilan manusia jauh lebih penting daripada sumber alam, materu yang melimoah dan modal.
b.      Dengan fasilitas media pembelajaran (teknologi pendidikan), pendidikan harus dapar berjalan secara optimal.
c.       Teknologi pendidikan merupakan kebijakan dalam menyelesaikan problematika didalam dunia pendidikan.
d.      Teknologi pendidikan mampu menembus ruang dan waktu dalam komunikasi.
e.       Teknologi pendidikan dapat menampilkan berbagai jenis audio visual termasuk gambar diam, film, obyek, specimen, dll
f.       Teknologi pendidikan memberikan pengetahuan sains dalam mengajar
g.      Teknologi pendidikan mempermudah untuk memperoleh informasi dari luar yang data membantu kita dalam menghadapi masalah.
h.      Teknologi pendidikan dapat mempertinggi proses dan hasil belajar yang berkenaan dengna tarf piker siswa.
  1. Tantangan teknologi pendidikan di era globalisasi:
a.       Keterbatasan Human Skill dalam menguasai teknologi pendidikan
b.      Kendala dengan biaya atau efisiensi
c.       Kemajuan teknologi pendidikan diiringi dengan dekodensi moral
d.      Kurangnya sosialisasi teknologi pendidikan pada lembaga-lembaga pendidikan
e.       Tantangan psikologi yaitu kondisi psikologi seseorang dapat memhambat proses komunikasi baik dari sisi keantusiasan, komunikasi, rasa percaya dii, dan daya tangkap.
f.       Tantangan cultural, yaitu budaya suatu daerah sring berbeda dengna daerah lain. Jika dalam proses komunikasi kurang adanya pemahaman maka akan menyebabkan terhambatnya komunikasi.
g.      Tantangan lingkungan, yaitu lingkungan yang kondusif memiliki peran yang penting dalam proses belajarmengajar agar proses komunikasi belajar dapat berjalan dngan baik.
Prospek teknologi pendidikan di era globalisasi merupakan bentuk harapan dan penerapan teknologi pendidikan di masa dating dalam era globalisasi. Sedangkan tantangan teknologi pendidikan di era globalisai adalah suatu bentuk problematika yang ahrus di hadapi di era globalisasi.
Jadi, ptospek dan tantangan teknologi pendidikan di era globalisasi merupakan suatu bentuk harapan dalam menghadapi problematika teknologi pendidikan serta pengaplikasikannya si era globalisasi.   
Daftar Pustaka
Arif AM, M., 2010, Teknologi Pendidikan, Stain Kediri Press, Kediri
Munadi, Yudhi., 2008, Media Pembelajaran: sebuah Pendekatan Baru, Gaung Persada Press, Ciputat

Peranan Teknologi Pendidikan dalam Transformasi Pendidikan




Teknologi pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks dan integrative yang meliputi manusia, alat dan sisitem termasuk diantaranyagagasan, prosedur dan organisasi. Pendidikan  sepanjang sejarahnya selalu bersifat antisipatif, yaitu mempersiapkan peserta didik agar dapat melaksanakan peran dan tugas hidup dan kehidupannya di masa depan karena pada masa depan banyak sekali perubahan sehingga diperlukan adanya tranformasi pendidikan. Oleh karena itu teknologi pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya transformasi pendidikan.
Adapun dasar yang diperlukan dalam pertimbangan trnsformasi pendidikan adalah:
1.      Belajar menyelidiki
Meliputi kemampuan seseorang dalam proses dan prosedur intelektual untuk memecahkan masalah akademis maupun prkatis yang dihadapinya.
2.      Belajar mandiri
Berupa pengarahan dan pengontrolan diri dalam memperoleh dan menggunakan pengetahuan yang ia dapat. Ini sangat penting kerena keberhasilan dalam kehidupan akan diukur dari kesanggupan berfikir dan bertindak  sendiri dan tidak tergantung pada orang lain.    
3.      Belajar struktur bidang studi
Materi dalam bidang studi berkembang sejalan dengan perkembangan pengetahuan. Karena kemampuan manusia terbatas. Sedangkan informasi terus bertambah maka cara lebih bermakna adalah mampu mempelajari gagasan umum yang dijadikan dasar dalam menyusun, menafsirkan, dan memperkirakan struktur bidang studi.
4.      Keanekaragaman sumber
Pada awal kebudayaan, manusia memperoleh pendidikan dari alam alam sekitarnya. Namun dalam perkembangnnya ada orang yang memberi wewenang pendidikan, dalam hal ini dapat disebut dengan guru. Namun perlu didingat bahwa guru itu bukan satu-satunya sumber untuk memeproleh pendidikan.
5.      Ekonomi pendidikan
Pendidikan merupakan sutu proses yang menciptakan hasil. Tidak mungkin terbebas dari pertimbangan ekonomi ditinjau daripembiayaan guru yang memerlukan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu harus digunakan seefektif dan seefisien mungkin. Dan dalam penggunaan sumber-sumber lain pun harus dipertimbangkan biayanya.
Teknologi pendidikan secara konseptual berperan dalam pembelajaran manusia dengan mengembangkan dan menggunakan aneka sumber. Adapun bentuk pelaksanaan peran teknologi pendidikan dapat dibedakan menjadi tiga kategori:
1.      Pengembangan system belajar, pembelajaran yang inovatif. Kategori ini meliputi pengembangan berbagai pola pembelajaran alternative
2.      Penggunaan teknologi komunikasi dan informasi dalam proses belajar. Kategori nin meliputi pengembangan proses belajar jarak jauh dengan sarana telekomunikasi, belajar dengan bantuan computer dan pengembangan system belajar melalui jaringan maya untuk semua jalur, jenis pendidikan.
3.      Peningkatan kinerja SDM agar lebih produktif. Kategori ini ditujukan untuk peningkatan kemampuan berkarya dalam masyarakat/dunia lapangan kerja.
Untuk melaksanaan peran tersebut diperlukan serangkaian prasyarat sebagai berikut:
1.      Adanya dukungan moral dan kebijakan yang memberikan tumbuhnya prakarsa masyarakat dan warganya.
2.      Adanya dukungan personel
3.      Adanya dukungan dana
4.      Adanya dukungan sarana dan prasarana.

Daftar Pustaka
Arif AM, M., 2010, Teknologi Pendidikan, STAIN Kediri Press, Kediri
Nuryatno, Agus., 2011, Madzab Pendidikan Kritis: Menyingkap Relasi Pengetahuan Politik dan Kekuasaan, Resist Book, Yogyakarta


Pemilihan Media untuk Pembelajaran




Kriteria pemilihan media harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, kondisi, dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan karakteristik media yang bersangkutan. menurut Anderson, pemilihan media sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan instruksional. Dalam hal ini ia membagi media dalam sepuluh kelompok, yaitu: Media audio, media cetak, media cetak bersuara, media proyeksi (visual) diam, media proyeksi dengan suara, media visual gerak, media audio visual gerak, obyek, sumber manusia dan lingkungan, media komputer.
 Untuk memudahkan dalam memilih media, tentunya lebih dahulu harus diingat bahwa media pembelajaran adalah bagian dari sistem instruksional. Artinya keberadaan media tersebut tidak terlepas dari konteksnya sebagai komponen dari sistem instruksional secara keseluruhan. Berdasarkan komponen-komponen dari sistem instruksional inilah kriteria pemilihan media dibuat. Adapun kriteria-kriteria yang menjadi fokus adalah:
1.       Karakteristik Siswa
Karakteristik adalah keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan pengalamannya sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya. Setidaknya ada tiga hal yang berkaitan dengan karakteristik siswa, yaitu:
a.       Keadaan yang berkenaan dengan kemampuan awal atau prerequisite skills, yakni kemampuan yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
b.      Karateristik yang berhubungan dengan latar belakang, lingkungan hidup dan status sosial (sociocultural)
c.       Karakteristik yang berkenaan dengan perbedaan-perbedaan kepribadian.
2.       Tujuan Belajar
Secara umum tujuan belajar yang diusahakan untuk dicapai meliputi tiga hal, yakni untuk mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan serta pembentukan sikap. Ketinganya dimaksudkan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Relevan dengan hal ini, hasil belajar tersebut meliputi:
a.      Mengenai keilmuan dan pengetahuan, konsep atau fakta (kognitif)
b.    Mengenai personal, kepribadian dan sikap (afektif)
c.     Mengenai kelakuan, keterampilan atau penampilan (psikomotorik)
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang dicapai.
3.       Pengadaan Media
Dilihat dari segi pengadaannya, menurut Arif S. Sadiman, media dapat dibagi menjadi dua macam, pertama media jadi (by utilization) yakni media yang sudah menjadi komoditi perdagangan. Kedua media rancangan (by design) yaitu media yang dirancang secara khusus untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran tertentu. Oleh karena itu, media ini besar kemungkinan sesuai tujuan pembelajaran.
4.       Sifat Pemanfaatan Media
Dalam pemilihan media untuk proses belajar mengajar perlu juga mempertimbangkan sifat pemanfaatanya. Dilihat dari sifat pemanfaatannya, media pembelajaran terdapat dua macam, yaitu:
a.    Media Primer, yakni media yang diperlukan atau harus digunakan guru untuk  membantu proses pembelajaran. Media ini biasa digunakan oleh guru dalam proses pengajaran di kelas.
b.    Media Sekunder, yakni media ini bertujuan untk memberikan pengayaan materi. Media ini digunakan sebagai sumber belajar dimana peserta didik dapat belajar secara mandiri atau berkelompok.
Menurut Prof. Drs Hartono Kasmadi M.Sc bahwa dalam memilih media pendidikan perlu dipertimbangkan adanya 4 hal yaitu: produksi, peserta didik, isi, dan guru.
a.    Pertimbangan produksi (Availabilty, Cost, Physical condition, Accessibility to student, Emotional impact)
b.    Pertimbangan peserta (Students characteristics, Students relevance,  Students involvement)
c.    Pertimbangan isi (Curriculair, relevance, Content-soundness, Presentation)
d.   Pertimbangan guru (Teacher, Utilization, Teacher peace of mind).
Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah motivasi, perbedaan individual, tujuan pembelajaran, organisasi isi, persiapan sebelum belajar, emosi, partisipasi, umpan balik, penguatan (reinforcement), latihan dan pegulangan, serta penerapan. Media merupakan suatu perantara (alat) untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan media yang tepat dapat menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran.  

Daftar Pustaka
Munadi, Yudhi., 2008. Media Pembelajaran: sebuah Pendekatan Baru, Gaung Persada Ciputat
Sadiman, Arif S,dkk., 2008, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, Raja Grafindo persada, Jakarta