Kamis, 17 November 2011

Sejarah Perkembangan Teknologi Pendidikan



Gerakan terbentuknya teknologi pendidikan (pengajaran dan intruksional) dimulai oleh salah satu pakar yaitu Dr. James Finn, yang pada saat itu menjadi kepala devisi pendidikan audio visual (DAVI), salah satu tulisan Finn yang terkenal adalah tentang Teknologi dan Proses Pembelajaran. argumen utamanya adalah bahwa dalam banyak bidang, masyarakat Amerika Utara telah diubah oleh teknologi dan teknologi itu tak bisa diacuhkan pengaruhnya terhadap pendidikan, cepat atau lambat.
Teknologi Pendidikan muncul sebagai bidang studi dan kategori jabatan baru pada tahun 1960. sejarah perkembangan tersebut menyangkut perkembangan Teknologi Instruksional, disini dipaparkan beberapa pendapat mengenai hal tersebut yang dapat dibagi ke dalama beberapa periode, diantaranya yaitu:
1)        Periode 1932 – 1959
Brown (1984) membahas penjelasan yang dikemukakan Seattler sekitar perkembangan teknologi instruksional. Seattler mengemukakan bahwa teknologi instruksional memiliki dua landasan filosofis dan teoritis yang sangat berbeda, yaitu; physical science dan yang kedua behavior sicence.
Seattler menjelaskan bahwa konsep ilmu pengetahuan alam tentang teknologi instruksional biasanya berarti penggunaan ilmu pengetahuan alam dan teknologi rekayasa, seperti projektor, tape recorder, dll. cirinya adalah bahwa konsep ini memandang berbagai media sebagai pembantu untuk mengajar dan berkecendrungan untu lebih memperhatikan alat dan prosedur dari pada memperhatikan perbedaan individual siswa atau materi pelajaran.
Gagasan yang paling berpengaruh dan berakar pada konsep ilmu pengetahuan alam tentang teknologi instruksional ialah memasukkan material (audio visual) dan mesin (proyektor atau gambar hidup. dan mesin (proyektor atau gambar hidup).
2)        Periode 1960 – 1969.
Beberapa kejadian memberikan masukan terhadap prgeseran teoritis secara besar besaran berkenan dengan teknologi intruksional pada akhir tahun 1950 dan awal 1960an. Akibatnya terutama di Amerika, sekolah dikritik karena kegagalannya mengajarkan science dan matematika dalam kapasitas yang cukup. Karena itu tekanan lebih ditujukan kepada teknologi instruksional, sehingga mengakibatkan muncul dua konstruk teoritis secara bersamaan yang mempengaruhi lapangan teknologi instruksional. Pertama yaitu pengaruh yang kuat dari aliran behaviorisme terhadap semua pendekatan belajar. Kedua pendekatan sistem yang datang dari teknik mesin dan teknologi. Gerakan yang berbeda ini akhirnya melahirkan dan saling melengkapi yang disebut dengan Pengajaran Terprogram. Gerakan kaum behavioris melahirkan pegembangan tujuan behavioral, karena diperlukan perumusan tingkah laju lebih lanjut dalam merancang sebuah proses pembelajaran.
3)        Periode 1970 – 1983.
Mendekati akhir tahun 1970, muncul kembali pendekatan kognitif dalam pembelajaran. Banyak ahli pikologi yang mengsulakan hal tersebut, salah satunya Wittrock.menurutnya penekatan kognitif berimplikasi bahwa belajar dan pengajaran secara ilmiah akan lebih produktif bila dipelajari sebagai sesuatu yang bersifat internal, yakni suatu proses kognitif berperantara dari pada sebagai produk langsung dari lingungan , orang atau fktor eksternal lainnya
4)        Periode 1983 – muthakir.
Pada masa ini berlangsung kekacaubalauan akibat pertentangan dari landasan teoritik teknologi instruksional. Perbedaan pendapat ini terutama ditujukan kepada para perintis audio Visual. Oleh sebab itu beberapa ahli menjelaskan perkembangan teknologi pembelajaran kedalam beberapa masa sejarah, diantaranya:
A.      Metode Kaum Sofi.
Perkembangan dari berbagai metode pengajaran merupakan tanda lahirnya teknologi pengajaran yang dikenal saat ini. Beberapa pendidik pada masa lampau, yaitu golongan Sofi di Yunani, para ahli pendidikan memandang kaum Sofi merupakan kaum teknologi pengajaran yang pertama. Mereka menyampaikan pelajaran dengan berbagai cara dan teknik . Pandangan ajaran kaum Sofi didasarkan atas;
1)        Bahwa manusia itu berkembang secara evolusi. Seorang dapat berkembang dengan teratur tahap demi tahap menuju kepada peradaban yang lebih tinggi. Melalui teknologilah permbeelajaran dapat diarahkan secara efektif.
2)        Bahwa proses evaluasi itu berlagsung terus, terutama aspk-aspek moral dan hukum.
3)        Sejarah dipandang sebagai gerak perkembangan yang bersifat evousi berkelanjutan.
4)        Demokrasi dan persamaan sebagai sikap masyarakat merupakan kaidah umum.
5)        Bahwa asas teori pengetahuan bersifat progresif, pragmatis, empiris dan behavioristik.
 Gagasan kaum Sofi ini cukup banyak mempengaruhi kurikulum di Eropa, misalnya penggunaan retorika, dialektika, dan gramar sebagai materi utama dalam quadrivium dan trivium.
B.       Metode Socrates
Bentuk pengajaran lebih ke dalam bentuk berfilsafat, metode yang dipakai disebut dengan Maieutik atau menguraikan, yang sekarang dikenal dengan nama metode inkuiri. Pelaksanaannya berlangung dengan cara take and give of conversation. Dengan cara memberikan pertanyaan yang mengarah kepada suatu masalah tertentu. Pada dasarnya Socrates mengajarkan tentang mencari pengertian, yaitu suatu bentuk tetap dari sesuatu.
C.       Metode Abelard.
Metode Abelard ini berlangsung pada masa pemerintahan Karel Agung di Eropa. Metode yang di pakai bertujuan untuk membentuk kelmpok pro dan kontra terhadap suatu materi. Guru tidak memberikan jawaban final tetapi siswalah yang akan menyimpulka jawaban itu sendiri. Metode ini biasa disebut dengan ‘ Sic et Non’ atau setuju atau tidak.
D.      Metode Lancaster
Metode Lancerter ini dalam bentuk sistem Monitoring yang merupakan bentuk pengajaran yang unik, meliputi pengorganisasian kelas, materi pelajaran sesuai dengan rencanannya yang meningkat dan dikelola secara ekonomis. Lancaster mempelajari konstruksi kelas khusus yang dapat mendayagunakan secara efektif penggunaan media pengajaran dan pengelompokan siswa. Dalam sistem pengajaran Lacaster, pemakaian media pengajaran masih sederhana. Seperti penggunaan pasir dalam melatih siswa menulis.
E.       Metode Pestalozi.
Pengamatan pada alam merupakan landasan utama dari proses daktiknya. Pengetahuan bermula dari adanya pengamatan , dan pengamatan menimbulkan pengertian, selanjutnya pengertian yang baru itu menimbulkan pengertian yang selanjutnya pengertiaan tersebut bergabung dengan yang lama untuk menjadi sebuah pengetahuan. Dan dapat dikatakan bahwa perintisan ke arah peendayagunaan perangkat keras atau hardware sebenarnya telah dimulai pada masa Pestazoli ini, seperti penciptaan papan aritmatik yang terbagi dalam kotak kotak yang di setiap kotaknya diberi garis-garis yang secara keseluruhan berjumlah 100 kotak kecil. Selain itu Pestalozi juga menciptakan stylabaries untuk melatih siswanya dalam mempelajari angka, bentuk, posisi dan warna desain.
F.        Metode Froebel.
Metode Froebel didasarkan kepada metodologi dan pandangan filsafatnya yang intinya mengatakan bahwa pendidkan masa kanak kanak merupakan hal paling penting untuk keseluruhan kehidupnnya. Karena itulah Froebel mendirikan Kindergarten atau yang lebih dikenal dengan Taman Kanak – kanak. Metode pengajaran Kindergasten dari Froebel meliputi kegiatan berikut :
1)      Bermain dan bernyanyi
2)      Membentuk dengan melakukan kegiatan.
3)      Grift dan Occupation.
G.      Metode Friedrich Herbart.
Praktik pendidikan Herbert terlihat adanya pengaruh Freobert terutama pada aspek pengembangan moral sebagai tujuan utama pendidikan. Metoda instruksionalnya didasarkan kepada ilmu jiwa yang sistematis. Dengan demikian siswa secara pikologis dibentuk oleh gagasan yang datang dari luar.
Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar