Gerakan
terbentuknya teknologi pendidikan (pengajaran dan intruksional) dimulai oleh
salah satu pakar yaitu Dr. James Finn, yang pada saat itu menjadi kepala devisi
pendidikan audio visual (DAVI), salah satu tulisan Finn yang terkenal adalah
tentang Teknologi dan Proses Pembelajaran. argumen utamanya adalah bahwa dalam
banyak bidang, masyarakat Amerika Utara telah diubah oleh teknologi dan
teknologi itu tak bisa diacuhkan pengaruhnya terhadap pendidikan, cepat atau lambat.
Teknologi
Pendidikan muncul sebagai bidang studi dan kategori jabatan baru pada tahun
1960. sejarah perkembangan tersebut menyangkut perkembangan Teknologi
Instruksional, disini dipaparkan beberapa pendapat mengenai hal tersebut yang
dapat dibagi ke dalama beberapa periode, diantaranya yaitu:
1)
Periode 1932 – 1959
Brown
(1984) membahas penjelasan yang dikemukakan Seattler sekitar perkembangan
teknologi instruksional. Seattler mengemukakan bahwa teknologi instruksional
memiliki dua landasan filosofis dan teoritis yang sangat berbeda, yaitu;
physical science dan yang kedua behavior sicence.
Seattler menjelaskan bahwa konsep ilmu
pengetahuan alam tentang teknologi instruksional biasanya berarti penggunaan
ilmu pengetahuan alam dan teknologi rekayasa, seperti projektor, tape recorder,
dll. cirinya adalah bahwa konsep ini memandang berbagai media sebagai pembantu
untuk mengajar dan berkecendrungan untu lebih memperhatikan alat dan prosedur
dari pada memperhatikan perbedaan individual siswa atau materi pelajaran.
Gagasan yang paling berpengaruh dan
berakar pada konsep ilmu pengetahuan alam tentang teknologi instruksional ialah
memasukkan material (audio visual) dan mesin (proyektor atau gambar hidup. dan
mesin (proyektor atau gambar hidup).
2)
Periode 1960 – 1969.
Beberapa
kejadian memberikan masukan terhadap prgeseran teoritis secara besar besaran
berkenan dengan teknologi intruksional pada akhir tahun 1950 dan awal 1960an. Akibatnya terutama di Amerika, sekolah
dikritik karena kegagalannya mengajarkan science dan matematika dalam kapasitas
yang cukup. Karena itu tekanan lebih ditujukan kepada teknologi instruksional, sehingga
mengakibatkan muncul dua konstruk teoritis secara bersamaan yang mempengaruhi
lapangan teknologi instruksional. Pertama yaitu pengaruh yang kuat dari
aliran behaviorisme terhadap semua pendekatan belajar. Kedua pendekatan
sistem yang datang dari teknik mesin dan teknologi. Gerakan yang berbeda
ini akhirnya melahirkan dan saling melengkapi yang disebut dengan Pengajaran
Terprogram. Gerakan kaum behavioris melahirkan pegembangan tujuan behavioral,
karena diperlukan perumusan tingkah laju lebih lanjut dalam merancang sebuah
proses pembelajaran.
3)
Periode 1970 – 1983.
Mendekati
akhir tahun 1970, muncul kembali pendekatan kognitif dalam pembelajaran. Banyak
ahli pikologi yang mengsulakan hal tersebut, salah satunya Wittrock.menurutnya
penekatan kognitif berimplikasi bahwa belajar dan pengajaran secara ilmiah akan
lebih produktif bila dipelajari sebagai sesuatu yang bersifat internal, yakni
suatu proses kognitif berperantara dari pada sebagai produk langsung dari
lingungan , orang atau fktor eksternal lainnya
4)
Periode 1983 – muthakir.
Pada masa ini berlangsung kekacaubalauan
akibat pertentangan dari landasan teoritik teknologi
instruksional. Perbedaan pendapat ini terutama ditujukan kepada para perintis audio Visual. Oleh sebab itu beberapa ahli menjelaskan
perkembangan teknologi pembelajaran kedalam beberapa masa sejarah, diantaranya:
A.
Metode
Kaum Sofi.
Perkembangan dari berbagai metode
pengajaran merupakan tanda lahirnya teknologi pengajaran yang dikenal saat ini.
Beberapa pendidik pada masa lampau, yaitu golongan Sofi di Yunani, para ahli
pendidikan memandang kaum Sofi merupakan kaum teknologi pengajaran yang
pertama. Mereka menyampaikan pelajaran dengan berbagai cara dan teknik .
Pandangan ajaran kaum Sofi didasarkan atas;
1)
Bahwa manusia itu berkembang secara evolusi. Seorang
dapat berkembang dengan teratur tahap demi tahap menuju kepada peradaban yang
lebih tinggi. Melalui teknologilah permbeelajaran dapat diarahkan secara
efektif.
2)
Bahwa proses evaluasi itu berlagsung terus, terutama
aspk-aspek moral dan hukum.
3)
Sejarah dipandang sebagai gerak perkembangan yang
bersifat evousi berkelanjutan.
4)
Demokrasi dan persamaan sebagai sikap masyarakat
merupakan kaidah umum.
5)
Bahwa asas teori pengetahuan bersifat progresif,
pragmatis, empiris dan behavioristik.
Gagasan
kaum Sofi ini cukup banyak mempengaruhi kurikulum di Eropa, misalnya penggunaan
retorika, dialektika, dan gramar sebagai materi utama dalam quadrivium dan
trivium.
B.
Metode Socrates
Bentuk pengajaran lebih ke dalam bentuk
berfilsafat, metode yang dipakai disebut dengan Maieutik atau menguraikan, yang
sekarang dikenal dengan nama metode inkuiri. Pelaksanaannya berlangung dengan cara take and give
of conversation. Dengan cara memberikan pertanyaan yang mengarah kepada
suatu masalah tertentu. Pada
dasarnya Socrates mengajarkan tentang mencari pengertian, yaitu suatu bentuk
tetap dari sesuatu.
C. Metode
Abelard.
Metode
Abelard ini berlangsung pada masa pemerintahan Karel Agung di Eropa. Metode yang di pakai bertujuan untuk
membentuk kelmpok pro dan kontra terhadap suatu materi. Guru tidak memberikan
jawaban final tetapi siswalah yang akan menyimpulka jawaban itu sendiri. Metode ini biasa disebut dengan ‘ Sic et Non’ atau setuju atau tidak.
D. Metode Lancaster
Metode Lancerter ini dalam bentuk sistem
Monitoring yang merupakan bentuk pengajaran yang unik, meliputi
pengorganisasian kelas, materi pelajaran sesuai dengan rencanannya yang
meningkat dan dikelola secara ekonomis. Lancaster mempelajari konstruksi kelas
khusus yang dapat
mendayagunakan secara efektif penggunaan media pengajaran dan pengelompokan
siswa. Dalam sistem pengajaran Lacaster, pemakaian media pengajaran masih
sederhana. Seperti penggunaan pasir dalam melatih siswa menulis.
E.
Metode Pestalozi.
Pengamatan pada alam merupakan landasan
utama dari proses daktiknya. Pengetahuan bermula dari adanya pengamatan , dan
pengamatan menimbulkan pengertian, selanjutnya pengertian yang baru itu menimbulkan pengertian yang selanjutnya pengertiaan tersebut bergabung
dengan yang lama untuk menjadi sebuah pengetahuan. Dan dapat dikatakan bahwa perintisan ke arah peendayagunaan perangkat keras atau hardware sebenarnya telah dimulai pada masa Pestazoli ini, seperti
penciptaan papan aritmatik yang terbagi dalam kotak kotak yang di setiap
kotaknya diberi garis-garis yang secara keseluruhan berjumlah 100 kotak kecil.
Selain itu Pestalozi juga menciptakan stylabaries untuk melatih siswanya dalam
mempelajari angka, bentuk, posisi dan warna desain.
F.
Metode
Froebel.
Metode
Froebel didasarkan kepada metodologi dan pandangan filsafatnya yang intinya mengatakan bahwa
pendidkan masa kanak kanak merupakan hal paling penting untuk keseluruhan
kehidupnnya. Karena itulah Froebel mendirikan Kindergarten atau yang lebih
dikenal dengan Taman Kanak – kanak. Metode pengajaran Kindergasten dari Froebel meliputi kegiatan berikut :
1) Bermain
dan bernyanyi
2) Membentuk
dengan melakukan kegiatan.
3) Grift
dan Occupation.
G. Metode Friedrich Herbart.
Praktik pendidikan Herbert terlihat
adanya pengaruh Freobert terutama pada aspek pengembangan moral sebagai tujuan
utama pendidikan. Metoda instruksionalnya didasarkan kepada ilmu jiwa yang
sistematis. Dengan demikian siswa secara pikologis dibentuk oleh gagasan yang
datang dari luar.
Daftar
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar